Proposal Bantuan Masuk SD

Untuk Proposal dalam rangka pencarian bantuan untuk pemenuhan kebutuhan alat-alat sekolah dan pengajian di Pelita Hati, bisa download di sini (Proposal dan Covernya).

Assalamu alaykum, buat temen-temen yang ingin membantu pengadaan perlengkapan SD untuk ke-7 adik asuh kita, jika butuh proposal kalian bisa download di sini. Mohon bantuan temen-temen dan proposal tersebut agar digunakan dengan semestinya.

Fasilitas FREE SMS Indosat

Beberapa waktu lalu saya mendapat pertanyaan dari seorang teman mengenai bagaimana sich menggunakan fasilitas free sms bagi pengguna operator indosat i-m3? Nah, akhirnya saya pikir tutorial ini akan lebih bermanfaat jika saya up load ke blog sehingga lebih banyak teman yang bisa mendapat info tentang layanan tersebut. Sebelum kita menggunakan layanan free sms tersebut, ada beberapa syarat, yaitu :

1) Kita harus memiliki sim card i-m3

2) Pulsa telepon yang kita miliki lebih besar dari Rp 1.000,- dan jangan lupa untuk membawa handphone kita tersebut karena kita akan kita akan diberikan sms yang berisi password untuk menggunakan account kita.

3) Kita harus memiliki account di www.m3-access.com

Oke,,, kita mulai tour kita langsung ke point ketiga karena saya pikir point satu dan dua sudah jelas.

Membuat account di www.m3-access.com

1) Masuklah ke www.m3-access.com

Akan keluar halaman seperti berikut :

2) Klik tool registration yang ada di bawah login atau di pojok kanan atas.

Akan keluar halaman berikut :

Centang kotak yang ada tulisan “ Saya setuju dengan PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB di atas” lalu klik NEXT.

Akan muncul halaman berikut :

Isilah kolom yang diminta, ini akan digunakan untuk login nanti.

Username kita minimal 5 karakter, untuk mengetahui bisa atau tidaknya digunakan username yang kita masukan, silakan klik kotak Check Availability. Bila konfirmasi yang diberikan adalah kita bisa menggunakan username tersebut maka kita boleh menggunakannya. Password harus terdiri dari kombinasi huruf dan angka. Lalu salin kode yang ada pada kotak hitam pada kolom di sampingnya. Setelah itu klik continue.

Untuk selanjutnya, akan keluar halaman seperti berikut :

Silahkan pilih sim card yang kita gunakan dengan meng-klik kolom Select Card. Pada tutorial kali ini saya menggunakan kartu i-m3. Masukkan nomor handphone kita dengan diawali kode negara ( Indonesia =62 ). Lalu klik REGISTER. Akan muncul halaman seperti berikut :

Kita akan dikirimkan pass key. Masukkan passkey tersebut dan kode yang diberikan pada kotak hitam. Klik register. Akan muncul pesan bahwa kita sudah terdaftar.

Lalu kita bisa login pada halaman home. Isikan usename dan password kita. Selanjutnya kita akan masuk, silahkan anda cari menu SMS>> FREE SMS. Selamat ber-SMS ria.

Al-Qur’an; Tafsir Surat Al-Fatihah

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,[1].
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam,[2].
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,[3].
Yang menguasai hari pembalasan,[4].
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan,[5].
Tunjukilah kami jalan yang lurus,[6].
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat[7].”
Beberapa Penjelasan
A. Status Surat Surat ini adalah surat Makkiyyah berdasarkan pendapat mayoritas ulama. (Tafsîr al-Baghawiy:1/16; al-Muharrir al-Wajîz:1/61)
B. Nama Surat Surat ini memiliki nama yang banyak sekali dan ini menunjukkan kemuliaan dan keagungannya, sebab banyak nama menunjukkan kemuliaan si empunya nama itu.
Diantara nama-namanya yang masyhur:- Fâtihah al-Kitâb- Ummul Kitâb- Al-Qur`ân al-’Azhîm- Ummul Qur`ân- As-Sab’ul Matsâniy
C. Keutamaannya Surat ini memiliki keutamaan yang agung dan telah dijelaskan mengenainya oleh banyak hadits, diantaranya:
1. Hadits yang diriwayatkan oleh ‘Ubâdah bin ash-Shâmit dari Nabi Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam yang bersabda, “Tidak (sah/sempurna) shalat seorang yang tidak membaca Fâtihah al-Kitab (Pembuka Kitabullah, al-Fâtihah).” (Shahîh al-Jâmi’, kitab al-Adzân:1/184)
2. Dari Abu Hurairah radliyallâhu ‘anhu, dia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku telah membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku dengan dua bagian; separuhnya untuk-Ku dan separuhnya lagi untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Bila seorang hamba mengucapkan, ‘al-Hamdulillâhi Rabbil ‘Alamîn.’ Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’
Dan bila dia mengucapkan, ‘ar-Rahmânir Rahîm.’ Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.’
Dan bila dia mengucapkan, ‘Mâliki Yawmid Dîn.’ Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’
Dan bila dia mengucapkan, ‘Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în.’ Allah Ta’ala menjawab, ‘Inilah (bagian) yang diantara-Ku dan hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.’
Dan bila dia mengucapkan, ‘Ihdinash Shirâthal Mustaqîm Shirâthal Ladzîna An’amta ‘alaihim Ghairil Maghdlûbi ‘alaihim wa ladl Dlâllîn.’ Allah Ta’ala menjawab, ‘Inilah yang buat hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya.” (HR.Muslim)
Dan banyak lagi hadits lainnya yang shahih mengenai keutamaan surat ini.
D. Keutamaan Ucapan ” Amîn ” Di dalam kitab Shahîh al-Bukhâriy, terdapat hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, “Bila Imam mengucapkan ‘Waladl Dlâllîn’, maka katakanlah ‘Amîn’, sebab siapa saja yang pengaminannya bertepatan dengan pengaminan Malaikat, maka akan diampuni baginya dosa-dosa terdahulu.” (HR.al-Bukhâriy)
Sedangkan di dalam Shahîh Muslim, disebutkan, “Bila Imam mengucapkan ‘Waladl Dlâllin’, maka katakanlah ‘Amîn’, niscaya Allah akan menjawab (mengabulkan bagi) kamu.” (HR.Muslim)
E. Membacanya Di Dalam ShalatMembaca al-Fâtihah wajib hukumnya bagi setiap Muslim pada setiap raka’at shalat dan tidak dapat diganti dengan membaca terjemahan atau lainnya.
Membacanya adalah termasuk rukun shalat, baik yang fardlu maupun sunnah dan hendaknya bagi makmum pada shalat Jahriyyah (yang dinyaringkan bacaannya), membacanya dengan Sirr (pelan, tidak nyaring).
(Mengenai hukum membaca surat al-Fâtihah dalam shalat ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama-red.,)
F. Makna Kalimat“Alhamdu” artinya sanjungan/pujian atas Allah dengan sifat-sifat kesempurnaan dan sifat-sifat yang memang Dia layak atasnya.
“Lillâhi” artinya Dia-lah Yang dituhankan dan disembah, Yang berhak untuk diesakan di dalam beribadah terhadap-Nya.
“Rabb” artinya al-Murabbi, yaitu al-Mâlik (Pemilik). “Rabb” adalah nama dari nama-nama Allah Ta’ala dan penggunaan kata ini di dalam bahasa Arab untuk selain-Nya hanya dalam bentuk Mudlâf (Majemuk), seperti ungkapan, “Rabbud Dâr” (pemilik/tuan rumah), dan sebagainya.
“al-’Alamîn” artinya semua yang selain Allah (alam semesta)
“ar-Rahmânir Rahîm” yaitu dua nama yang menunjukkan bahwa Dia Ta’ala adalah Pemilik rahmat (Maha pengasih) yang amat luas dan agung.
“Mâliki Yawmid Dîn” yakni hari Kiamat. Dinamakan dengan Yawmud Dîn karena Allah Ta’ala menyuruh mereka beribadah dengan amal-amal mereka; bila baik, maka baik balasannya dan bila buruk, maka buruk balasannya. Dan makna Mâliki Yawmid Dîn adalah bahwa semua perintah itu adalah hanya untuk Allah dan amat tampak sekali secara sempurna bagi para makhluk kesempurnaan kepemilikan-Nya dan terputusnya kepemilikan para makhluk.
“Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în” yakni kita tidak menyembah kecuali Allah semata dan kita tidak meminta pertolongan kecuali kepada-Nya, sehingga kita mengkhususkannya di dalam beribadah dan meminta pertolongan serta meninggalkan selain-Nya. ‘Ibadah adalah sebutan yang mencakup setiap perkataan, perbuatan lahir dan batin yang dicintai Allah dan diridlai-Nya. Sedangkan arti Isti’ânah (minta tolong) adalah berpegang kepada Allah di dalam mendapatkan manfa’at dan menolak hal yang membahayakan disertai kepercayaan terhadap-Nya di dalam mendapatkan hal itu. sedangkan kenapa ‘ibadah didahulukan atas Isti’ânah adalah sebagai bentuk perhatian di dalam mendahulukan hak-Nya di atas hak hamba-Nya.
“Ihdinash Shirâthal Mustaqîm” yakni tunjukkan dan berilah kami petunjuk serta taufiq. Ash-Shirâth al-Mustaqîm adalah jalan yang dijelaskan dan menyampaikan kepada Allah, yaitu Islam dan jalan orang-orang yang diberi nikmat kepada mereka, yaitu dari kalangan para Nabi, orang-orang yang jujur, syuhada dan orang-orang yang shalih.
“Ghairil Maghdlûbi ‘Alaihim” yaitu orang-orang yang mengenal al-Haq namun meninggalkannya seperti orang-orang Yahudi dan orang-orang yang menyerupai mereka dari kalangan orang-orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya.
“Waladl Dlâllîn” , yaitu orang-orang Nashrani dan siapa saja yang menyembah Allah dalam kondisi jahil dan sesat. v “Amîn” , ini tidak termasuk ayat dalam surat al-Fâtihah, maknanya adalah Ya Allah, perkenankanlah. Dianjurkan bagi Imam untuk mengucapkannya, demikian juga dengan Makmum dan orang yang shalat sendirian.
Sekalipun surat ini ringkas namun mengandung hal yang tidak satu suratpun dari surat-surat di dalam al-Qur’an mengandungnya. Ia mengandung jenis-jenis tauhid; tauhid Rubûbiyyah, yaitu pada firman-Nya “Rabbil ‘Alamîn”; tauhid Ulûhiyyah, yaitu diambil dari lafazh al-Jalâlah “Allâh” dan dari firman-Nya “Iyyâka Na’budu Wa Iyyâka Nasta’în”; tauhid Asmâ` dan Shifât , yaitu menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah. Dalam hal ini melalui penetapan pujian terhadap-Nya dan hal lainnya.
G. Kandungan Surat
Penetapan tiga jenis tauhid.Penetapan kenabian, yaitu pada firman-Nya “Ihdinash Shirâthal Mustaqîm” sebab hal ini tidak mungkin dicapai tanpa adanya risalah (kerasulan).
Penetapan adanya balasan dan hisab terhadap amal-amal, yaitu pada firman-Nya “Mâliki Yawmid Dîn”.
Bahwa shalat yang tidak dibaca di dalamnya surat al-Fâtihah dianggap kurang (Khidâj).
Surat ini mengandung doa-doa yang paling komplit dan paling bermanfa’at bagi seorang hamba, yaitu “Ihdinash Shirâthal Mustaqîm”. Oleh karena itu, seseorang wajib berdoa kepada Allah pada setiap raka’at dari shalatnya karena dia menghajatkan hal itu.
sumber : Silsilah Manâhij Dawrâh al-’Ulûm asy-Syar’iyyah -at-Tafsîr- karya Dr. Ibrâhim bin Sulaiman al-Huwaimil, h.30-35)

Peranan Pemuda Dalam Membawa Risalah Islam

Dauru as syababu fi hamili risalatil Islam (peranan pemuda di dalam membawa risalah Islam) menjelaskan beberapa potensi yang dimiliki pemuda (pelajar) sehingga dengan potensi yang dimiliki pemuda dapat dikembangkan melalui pembekalan seperti tarbiyah. Potensi pemuda ini dapat digerakkan hingga mencapai objektif yang dikehendaki.Peranan pemuda dirasakan penting karena pemuda mempunyai beberapa potensi misalnya bathul himmah fi at tasaaulat (membangkitkan himmah di dalam menimbulkan persoalan), naqlul ajyaal (memindahkan generasi), istibdaalul ajyal (menukar generasi), tajdid maknawiyah al ummah (memperbaharui maknawi ummat) dan anasir ishlah (unsur perubah).Tazawwud (membekalkan) pemuda agar potensinya berkembang melalui at tarbiyah al fitriah, al hikmah wal ilmu dan pembentukan as syakhsiyah al qiyadiyah al jundiyah. Dengan keadaan demikian maka (ter)wujud pemuda-pemuda yang bergerak (at taharuk).
Hasiyah1. Dauru as syababu fi hamili risalati IslamSyarah
o Risalah Islam atau apapun bentuk mesej perubahan hanya dapat dilaksanakan oleh para pemuda. Sepanjang perjalanan sejarah manusia dari nabi Adam As hingga kepada Nabi SAW dan diteruskan hingga hari ini membuktikan bahwa perubahan-perubahan senantiasa dipelopori oleh pemuda. Pemuda yang potensial di masa sekarang ini adalah mereka yang berkumpul sebagai pelajar/mahasiswa.o Selain perjuangan Islam juga perjuangan lainnya dimotori oleh pemuda atau pelajar. Banyak contoh revolusi-revolusi di sebagian besar negara hingga jatuhnya Presiden Soeharto di Indonesia adalah realita (bukti) nyata peranan pelajar (pemuda). Pelajar dengan potensi yang dimilikinya menjadi sesuatu yang ditakuti oleh pihak penguasa zalim. Dakwah Islam oleh Nabi SAW juga dipelopori oleh pemuda seperti Ali bin Abi Thalib, Mushab bin Umair, Usamah bin Zaid dan sebagainya.o Pemuda dalam konteks saat ini adalah para pelajar di sekolah dan di PT. Mereka adalah pemuda yang strategik. Selain itu pemuda boleh juga bukan pelajar yang berumur 15 tahun hingga dewasa umur 45 tahun. Walaupun demikian pelajar merupakan nyawa gerakan pemuda dan masyarakat.o Kehadiran pemuda atau pelajar sangat dialu-alukan bagi menyongsong suatu perubahan dan pembaharuan. Aksi reformasi di segala bidang juga mesej pemuda dalam membawa masyarakat madani. Perubahan yang dibawa oleh pemuda ini tidak mungkin dapat dibawa oleh orang tua ataupun anak-anak. Potensi pemuda yang dimiliki oleh pemuda dan pelajar dapat membawa kepada kejayaan.o Beberapa potensi pemuda yang dapat berperan mengadakan perubahan adalah bathul himmah fi at tasaulat (membangkitkan himmah dalam menimbulkan persoalan), naqlul ajyaal (memindahkan generasi), istibdaalul ajyal (menukar generasi), tajdid maknawiyah al ummah (memperbaharui maknawi ummat) dan ansir ishlah (unsur perubah).
2. Bathul himmah fi at tasaaulat (membangkitkan himmah dalam menimbulkan persoalan)
o Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan nabi-nabi lainnya yang masih pemuda seringkali memberikan persoalan dan kritik kepada apa saja yang berlaku di sekitarnya. Para pemuda kerap menimbulkan pertanyaan terhadap perkara-perkara yang tidak betul, tidak benar dan tidak adil. Keadaan yang tidak sesuai ini biasanya dijadikan sebagai suatu tempat kritikan atau persoalan pemuda. Potensi membangkitkan suatu persoalan ini adalah ciri pertama kenapa pemuda ini dapat melakukan perubahan.o Pemuda tidak akan senang dengan sesuatu yang sudah dicapainya. Pemuda juga tidak dapat tenang melihat ketidakadilan. Bagaimana juga peranan pemuda ini sangat penting, lebih khususnya dalam membentuk budaya dan arus perdana di kampus dan di masyarakat.o Persoalan yang menghujat ini dapat menggerakkan pemuda dan juga dapat menjatuhkan kerajaan yang zolim. Persoalan perlu selalu dimunculkan sehingga dapat menjadikan sesuatu yang tidak baik diusahakan perbaikannya.
Dalilo 21:52 ; Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah hakikatnya patung-patung ini yang kamu sungguh-sungguh memujanya?”o 21:67 ; “Jijik perasaanku terhadap kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Maka mengapa kamu tidak mau menggunakan akal fikiran kamu?”o 26:69-70 ; Dan bacakanlah pula kepada mereka perihal Nabi Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apa yang kamu sembah?”o 10:83-84 ; Maka tidaklah ada yang beriman kepada Nabi Musa melainkan sebilangan kecil dari keturunan kaumnya, itupun dalam keadaan takut kepada Fir’aun dan ketua-ketua kaum mereka menyiksa mereka; karena sesungguhnya Fir’aun merajalela di muka bumi, dan sebenarnya ia dari orang-orang yang melampaui batas. Dan Nabi Musa berkata (kepada kaumnya):”Wahai kaumku! Kalau kamu sungguh-sungguh beriman kepada Allah, maka hendaklah kamu berserah diri kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Islam “.
3. Naqlul ajyaal (generasi penerus)
o Generasi tua atau generasi pemegang kepimpinan di dalam kerajaan, dakwah atau masyarakat tentunya akan semakin tua dan mungkin mati. Keadaan demikian perlu ada generasi penerus yang menggantikan peranan pemimpin sebelumnya. Keadaan ini adalah suatu yang logis. Siapakah penggantinya maka jawabannya adalah pemuda atau pelajar yang potensial. Kepemimpinan, kerajaan dan sebagainya perlu dilanjutkan ke generasi berikutnya.o Generasi ibu bapak perlu digantikan oleh generasi anaknya, begitupun seterusnya diganti kepada cucunya. Di tengah masyarakat dan organisasipun berlaku demikian, yaitu perubahan pimpinan kepada generasi seterusnya yang masih pemuda atau pelajar.
Dalilo 52:21 ; Dan orang-orang yang beriman yang bibawa oleh Zuriat keturunannya dalam keadaan beriman, Kami hubungkan (himpunkan) Zuriat keturunannya itu dengan mereka (di dalam surga); dan Kami (dengan itu) tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal-amal mereka; tiap-tiap manusia terikat dengan amal yang dikerjakannya.o 25:74 ; Dan juga mereka (yang diridhoi Allah itu ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata:”Wahai Tuhan kami, berilah kami dari isteri-isteri dan Zuriat keturunan kami; (generasi pengganti) perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
4. Istibdaalul ajyal (generasi pengganti)Syaraho Memindahkan generasi berarti menggantikan pemimpin sebelumnya dengan meneruskan semua program-program yang telah dirancang sebelumnya. Manakala menukar generasi disebabkan generasi berikutnya tidak baik atau kurang berjaya sehingga diperlukan penukaran generasi kepada generasi yang baru. Allah SWT menyebutkan bahwa orang yang tidak beriman ini akan digantikan oleh orang yang beriman, begitu juga yang terjadi di negara atau kerajaan, dimana raja atau PM/presiden tidak berbuat adil, jujr dan amanah maka kepemimpinan sebelumnya perlu diganti oleh yang baru.
Dalilo 5:54 ; Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa diantara kamu yang murtad dari agamamu, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah sayang kepada mereka dan mereka sayang kepada Allah; bersifat lemah lembut terhadap orang beriman dan tegas terhadap orang-orang kafir, mereka berjihad di jalan Allah, dan mereka tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Yang demikian itu ialah karunia dari Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya; sesungguhnya Allah maha luas karunian-Nya lagi maha mengetahui.o 47:38 ; (Ingatlah), kamu adalah orang yang bertabiat demikian- kamu diseru supaya membelanjakan sedikit dari harta kamu di jalan Allah, maka ada diantara kamu yang berlaku bakhil, padahal siapa yang bakhil maka sesungguhnya ia hanya bakhil kepada dirinya sendiri. Dan (ingatlah) Allah Maha kaya , sedang kamu semua orang-orang miskin. Dan jika kamu berpaling (dari beriman, bertawa, dan bersedekah) Ia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain;setelah itu mereka tidak akan seperti kamu.
5. Tajdid maknawiyah al ummah (memperbaharui maknawi ummat)Syaraho Siapakah yang dapat bergerak untuk memperbaharui maknawiyah ummah. Jawabannya adalah pemuda atau pelajar. Pemuda dengan potensi yang dimiliki, semangat yang berkobar-kobar, jasad yang kuat, pemikiran yang cerdas dapat memperbaharui maknawiyah ummat. Usaha pembaharuan ini adalah dengan memberikan dakwah, tarbiyah dan jihad. Usaha-usaha pemuda demikian dapat memperbaharui maknawiyah ummat.o Orang tua tidak akan mungkin dapat melaksanakan peranan ini begitu juga para anak-anak tidak dapat berperanan secara efektif. Hanya pemuda yang dapat menjalankan peranan perubahan ini.
Dalilo 2:246 ; Tidakkah engkau ketahui (wahai Muhammad), tentang (kisah) ketua-ketua dari Bani Israil sesudah (wafatnya) Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka:”Lantiklah seorang raja untuk kamu, supaya kami boleh berperang (bersama-sama dengannya) di jalan Allah” Nabi mereka menjawab:”Tidakkah harus, jika kamu kelak diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang?,” Mereka berkata:”Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedang kami telah diusir dari kampung halamankami, dan dari anak-anak kami?” Maka apabila perang itu diwajibkan atas mereka, mereka membelakangkan kewajiban itu, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zolim.o 2:247 ; Dan Nabi mereka berkata kepada mereka:”Sesungguhnya Allah telah melantik Talut menjadi raja bagi kamu. Mereka menjawab:”Bagaimana dia mendapat kuasa memerintah kami sedang kami lebih berhak dengan kekuasaan itu daripadanya, dan ia tidak diberi keluasan harta kekayaan?” Nabi mereka berkata:”Sesungguhnya Allah telah memilihnya (Talut) menjadi raja kamu, dan telah mengaruniakannya kelebihan ilmu pengetahuan dan kekuatan fisik”. Dan (ingatlah), Allah juga yang memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendakiNya; dan Allah Maha Luas (rahmat-Nya dan karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui.
6. Anasir al islah (unsur perubah)Syarah
o Pemuda dengan potensi yang dimilikinya juga mempunyai unsur perubah. Unsur perubah ketidakadilan, kejahiliyahan, kesesatan, kemusyrikan dan sebagainya dapat dirubah oleh pemuda ini. Pemuda dengan unsur perubahnya dapat efektif menjalankan peranan secara baik.o Di zaman nabi yang merubah jahiliyah kepada islamiyah, kemusyrikan kepada tauhid, kebatilan kepada al-haq, dan perubahan dari sekuler ke Islam, hanya dilakukan oleh para pemuda.o Unsur perubah yang paling potensial adalah pemuda yang sadar, berpengetahuan, berfikroh dan berpotensi. Mereka yang mempunyai ciri seperti ini adalah mereka yang belajar dan menuntut ilmu.
Dalilo 18:13-14 ; Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar, sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahi mereka dengan petunjuk. Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: “Tuhan kami ialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak akan menyembah Tuhan yang lain daripadanya; jika kami menyembah yang lainnya maka kami mengakui sesuatu yang jauh dari kebenaran.”
7. TazawwudSyarah
o Potensi-potensi pemuda demikian seperti yang disebutkan sebelumnya, maka pemuda mempunyai potensi yang baik. Agar potensi pemuda ini muncul secara berkesan dan dapat berpengaruh maka pemuda perlu diberikan tarbiyah fitriah, hikmah dan ilmu serta membentuk syaksiah Islamiyah qiyadiyah dan jundiyah.o Tanpa pembekalan maka potensi pemuda yang berharga akan menghilang. Pembekalan yang baik adalah pembekalan yang mengikuti kaedah dan minhaj dari Allah dan Rasul-Nya.
8. At tarbiyah al fitriyahSyarah
o Tarbiyah fitriyah adalah tarbiyah yang merujuk kepada fitrah manusia. Tarbiyah fitriyah juga istilah lainnya dari tarbiyah islamiyah, karena Islam juga dapat disebut fitrah. Fitrah manusia sangat sesuai dengan fitrah Islam. Pemberian fitrah Islam kepada pemuda akan diterima secara ikhlas dan dapat diamalkan oleh pemuda dengan baik. Penerimaan tarbiyah fitriyah ini terjejas apabila di dalam hatinya ada noda atau kotoran maksiyat yang menutup fitrahnya.o Tarbiyah fitriah yang diberikan kepada pemuda adalah usaha untuk membangun potensi pemuda dan juga memelihara potensi tersebut. Tarbiyah fitriyah dengan membaca Al-Qur’an, beribadah, beramal sholeh dan memelihara alam adalah bagian dari aktiviti tarbiyah fitriyah.o Contoh tarbiyah fitriyah adalah memberikan sesuatu yang diperlukan oleh pemuda. Dengan cara ini pemuda dipenuhi keperluannya dan juga mereka dapat mengembangkan dirinya. Keperluan belajar, keperluan persaudaraan dan keperluan dauroh, keperluan ingin bebas tidak terikat, keperluan ingin tahu, keperluan dinamik dan aktif merupakan ciri keperluan pada masa pemuda. Cara yang fitrah dan Islam dapat secara efektif membangun potensi pemuda.Dalilo 28: 7 - 12 ; Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa:”Susukanlah dia; dalam pada itu, jika engkau takutkan sesuatu bahaya mengenainya (dari angkara Fir’aun), maka (letakkanlah dia di dalam peti dan) lepaskanlah dia ke laut; dan janganlah engkau merasa bimbang dan jangan berduka cita; sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan Kami akan melantiknya menjadi salah seorang dari Rasul-rasul Kami. Setelah itu dia dipungut oleh orang-orang Fir’aun; kesudahannya dia akan menjadi musuh dan menyebabkan dukacita bagi mereka; sesungguhnya Fir’aun dan Haman serta orang-orangnya adalah golongan yang bersalah. Dan (ketika melihat kanak-kanak itu) berkatalah isteri Fir’aun:”(Semoga ia menjadi) cahaya mata bagiku dan bagimu; janganlah kamu membunuhnya; mudah-mudahan ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak”. Padahal mereka tidak menyadari (kesudahannya). Dan (sepeninggalnya) menjadilah hati ibu Musa kosong; sesungguhnya ia nyaris menyatakan perihal anaknya dengan berterus terang jika tidaklah Kami kuatkan hatinya (dengan persaan sabar dan tentram), supaya tetaplah ia dari orang-orang yang percaya (akan janji Allah). Dan berkatalah ia kepada kakak Musa:”Pergilah cari kabar beritanya”. (Maka pergilah ia) lalu dilihatnya dari jauh sedang orang ramai tidak menyadarinya. Dan Kami jadikan dia dari mulutnya enggan menyusu kepada perempuan-perempuan yang hendak menyusukannya; (melihat hal itu), kakaknya berkata:”Maukah aku tunjukkan kamu kepada penduduk sebuah rumah yang dapat memeliharanya untuk kamu, serta mereka tulus ikhlas kepadanya?”o 5:114 ; Isa binti Maryam (berdoa kepada Allah) berkata:”Ya Allah, Tuhan kami! Turunkanlah kepada kami satu hidangan dari langit, untuk menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi kami yang ada di hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian, dan sebagai satu tanda (mukjizat) dari-Mu (yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Mu); dan karuniakanlah rezeki kepada kami, karena Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki.”
9. Al hikmah wal ilmuSyarah
o Selain tarbiyah fitriah diberikan kepada pemuda, juga diberi ilmu dan kebijaksanaan sehingga kesadaran dan motivasi untuk bergerak dikalangan pemuda muncul. Orang dewasa dan tua yang mempunyai banyak pengalaman dan ilmu, serta telah merasakan asam manisnya kehidupan perlu memberikan kepada pemuda suatu kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan. Hikmah biasanya didapati oleh orang tua dan dewasa. Orang tua dengan pengalaman dan hidupnya yang sudah lama dapat memberikan hikmah kepada pemuda yang belum banyak pengalaman.o Ilmu pun biasanya didapati oleh orang dewasa dan tua, maka juga diperlukan memberikan ilmu dan pelajaran kepada pemuda. Bekal yang demikian dapat meningkatkan potensi pemuda.
Dalilo 28:14 ; Dan ketika Musa sampai ke peringkat umurnya yang cukup kekuatannya dan sempurna. Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian Kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.o 12:22 ; Dan ketika Yusuf sampai ke peringkat umurnya yang sempurna kekuatannya, Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
10. As syakhsiyah al qiyadiyah al jundiyahSyarah
o Kepada pemuda juga diperlukan bekal pribadi yang mempunyai sifat qiyadah dan jundiyah. Pemuda diharapkan mempunyai sifat sebagai pemuda yang siap memimpin dan siap dipimpin. Pemimpin yang ikhlas dan jundiyah yang taat adalah sifat yang juga perlu ditanamkan kepada jiwa pemuda. Sehingga dengan cara ini pergantian, penukaran dan pemindahan generasi dari orang tua kepada pemuda dapat terlaksanan dengan baik.o Kepribadian yang mempunyai sifat qiyadiyah dan jundi akan memperlancar perjalanan dakwah amal jama’i.
Dalilo 12:55 ; Yusuf berkata:”Jadikanlah aku pengurus perbendaharaan hasil bumi (Mesir); sesunggunya aku sedia menjaganya dengan sebaik-baiknya, lagi mengetahui cara mentadbirkannya”.o 28:26 ; Salah seorang diantara wanita yang berdua itu berkata:”Wahai ayah, ambilah dia menjadi orang upahan (menggembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah”.o 9:128 ; Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (yaitu Nabi Muhammad SAW), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.o 8:45-47 ; Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatla Allah (dengan do’a) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan). Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak niscaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari negerinya dengan berlagak sombong dan menunjuk-nunjuk (kekuatan mereka) kepada orang ramai (karena minta dipuji), serta mereka menghalangi manusia dari jalan Allah dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka kerjakan.
11. At taharukSyarah
o Potensi yang dimiliki pemuda kemudian dikembangkan dengan diberikan beberapa pembekalan seperti tarbiyah kemudian melalui pembekalan ini akan menghasilkan pemuda yang bergerak, dinamis dan aktif. Pemuda yang aktif akan menghasilkan banyak hal, sedangkan pemuda yang tidak aktif maka akan menghancurkan dirinya sendiri. Oleh sebab itu pemuda yang bergerak adalah pemuda yang mendapatkan tarbiyah bagi pengembangan dirinya.
Dalilo 3:169 ; Dan jangan sekali-kali kamu menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur Syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan mereka hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki.o 2:154 ; Dan janganlah kamu mengatakan (bahwa) siapa yang terbunuh dalam perjuangan membela agama Allah itu: orang-orang mati; bahkan mereka itu hidup (secara istimewa), tetapi kamu tidak dapat menyadarinya.

Hadist Arba’in 3; Rukun Islam

Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu ‘anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: “Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan”.
[Bukhari no.8, Muslim no.16]
Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata : “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.
Pada beberapa riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : “Begitulah yang aku dengar dari Rosululloh ”
Pada salah satu riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan Sholat….” Pada riwayat lain disebutkan : seorang laki-laki berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Bolehkah kami berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh bersabda, “Islam didirikan atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang menjadi rukun-rukun agama.

Hadist Arba’in 2; IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu ‘anh, dia berkata: ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata,” Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam ” Rasulullah menjawab,”Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” Orang itu berkata,”Engkau benar,” kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi,” Beritahukan kepadaku tentang Iman” Rasulullah menjawab,”Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk” Orang tadi berkata,” Engkau benar” Orang itu berkata lagi,” Beritahukan kepadaku tentang Ihsan” Rasulullah menjawab,”Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.” Orang itu berkata lagi,”Beritahukan kepadaku tentang kiamat” Rasulullah menjawab,” Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.” selanjutnya orang itu berkata lagi,”beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya” Rasulullah menjawab,” Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan.” Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama kemudian Rasulullah berkata kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?” Saya menjawab,” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahui” Rasulullah berkata,” Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamu”
[Muslim no. 8]
Hadits ini sangat berharga karena mencakup semua fungsi perbuatan lahiriah dan bathiniah, serta menjadi tempat merujuk bagi semua ilmu syari’at dan menjadi sumbernya. Oleh sebab itu hadits ini menjadi induk ilmu sunnah.
Hadits ini menunjukkan adanya contoh berpakaian yang bagus, berperilaku yang baik dan bersih ketika datang kepada ulama, orang terhormat atau penguasa, karena jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia dalam keadaan seperti itu.Kalimat “ Ia meletakkan kedua telapak tangannya diatas kedua paha beliau, lalu ia berkata : Wahai Muhammad…..” adalah riwayat yang masyhur. Nasa’i meriwayatkan dengan kalimat, “Dan ia meletakkan kedua tangannya pada kedua lutut Rasulullah….” Dengan demikian yang dimaksud kedua pahanya adalah kedua lututnya.
Dari hadits ini dipahami bahwa islam dan iman adalah dua hal yang berbeda, baik secara bahasa maupun syari’at. Namun terkadang, dalam pengertian syari’at, kata islam dipakai dengan makna iman dan sebaliknya.Kalimat, “Kami heran, dia bertanya tetapi dia sendiri yang membenarkannya” mereka para shahabat Rasulullah menjadi heran atas kejadian tersebut, karena orang yang datang kepada Rasulullah hanya dikenal oleh beliau dan orang itu belum pernah mereka ketahui bertemu dengan Rasulullah dan mendengarkan sabda beliau. Kemudian ia mengajukan pertanyaan yang ia sendiri sudah tahu jawabannya bahkan membenarkannya, sehingga orang-orang heran dengan kejadian itu.
Kalimat, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nya….” Iman kepada Allah yaitu mengakui bahwa Allah itu ada dan mempunyai sifat-sifat Agung serta sempurna, bersih dari sifat kekurangan,. Dia tunggal, benar, memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya, tidak ada yang setara dengan Dia, pencipta segala makhluk, bertindak sesuai kehendak-Nya dan melakukan segala kekuasaan-Nya sesuai keinginan-Nya.Iman kepada Malaikat, maksudnya mengakui bahwa para malaikat adalah hamba Allah yang mulia, tidak mendahului sebelum ada perintah, dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya.Iman kepada Para Rasul Allah, maksudnya mengakui bahwa mereka jujur dalam menyampaikan segala keterangan yang diterima dari Allah dan mereka diberi mukjizat yang mengukuhkan kebenarannya, menyampaikan semua ajaran yang diterimanya, menjelaskan kepada orang-orang mukalaf apa-apa yang Allah perintahkan kepada mereka. Para Rasul Allah wajib dimuliakan dan tidak boleh dibeda-bedakan.Iman kepada hari Akhir, maksudnya mengakui adanya kiamat, termasuk hidup setelah mati, berkumpul dipadang Mahsyar, adanya perhitungan dan timbangan amal, menempuh jembatan antara surga dan neraka, serta adanya Surga dan Neraka, dan juga mengakui hal-hal lain yang tersebut dalam Qur’an dan Hadits Rosululloh.Iman kepada taqdir yaitu mengakui semua yang tersebut diatas, ringkasnya tersebut dalam firman Allah QS. Ash-Shaffaat : 96, “Allah menciptakan kamu dan semua perbuatan kamu” dan dalam QS. Al-Qamar : 49, “Sungguh segala sesuatu telah kami ciptakan dengan ukuran tertentu” dan di ayat-ayat yang lain. Demikian juga dalam Hadits Rasulullah, Dari Ibnu Abbas, “Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan suatu keuntungan kepadamu, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang Allah telah tetapkan pada dirimu. Sekiranya merekapun berkumpul untuk melakukan suatu yang membahayakan dirimu, niscaya tidak akan membahayakan dirimu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”
Para Ulama mengatakan, Barangsiapa membenarkan segala urusan dengan sungguh-sungguh lagi penuh keyakinan tidak sedikitpun terbersit keraguan, maka dia adalah mukmin sejati.Kalimat, “Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya….” Pada pokoknya merujuk pada kekhusyu’an dalam beribadah, memperhatikan hak Allah dan menyadari adanya pengawasan Allah kepadanya serta keagungan dan kebesaran Allah selama menjalankan ibadah.
Kalimat, “Beritahukan kepadaku tanda-tandanya ? sabda beliau : Budak perempuan melahirkan anak tuannya” maksudnya kaum muslimin kelak akan menguasai negeri kafir, sehingga banyak tawanan, maka budak-budak banyak melahirkan anak tuannya dan anak ini akan menempati posisi majikan karena kedudukan bapaknya. Hal ini menjadi sebagian tanda-tanda kiamat. Ada juga yang mengatakan bahwa itu menunjukkan kerusakan umat manusia sehingga orang-orang terhormat menjual budak yang menjadi ibu dari anak-anaknya, sehingga berpindah-pindah tangan yang mungkin sekali akan jatuh ke tangan anak kandungnya tanpa disadarinya.
Hadits ini juga menyatakan adanya larangan berlomba-lomba membangun bangunan yang sama sekali tidak dibutuhkan. Sebagaimana sabda Rasulullah,” Anak adam diberi pahala untuk setiap belanja yang dikeluarkannya kecuali belanja untuk mendirikan bangunan”
Kalimat, “Penggembala Domba” secara khusus disebutkan karena merekalah yang merupakan golongan badui yang paling lemah sehingga umumnya tidak mampu mendirikan bangunan, berbeda dengan para pemilik onta yang umumnya orang terhormat.Kalimat, “Saya tetap tinggal beberapa lama” maksudnya Umar radhiallahu ‘anh tetap tinggal ditempat itu beberapa lama setelah orang yang bertanya pergi, dalam riwayat yang lain yang dimaksud tetap tinggal adalah Rosululloh.
Kalimat, “Ia datang kepada kamu sekalian untuk mengajarkan agamamu” maksudnya mengajarkan pokok-pokok agamamu, demikian kata Syaikh Muhyidin An Nawawi dalam syarah shahih muslim. Isi hadits ini yang terpenting adalah penjelasan islam, iman dan ihsan, serta kewajiban beriman kepada Taqdir Allah Ta’ala.
Sesungguhnya keimanan seseorang dapat bertambah dan berkurang, QS. Al-Fath : 4, “Untuk menambah keimanan mereka pada keimanan yang sudah ada sebelumnya”. Imam Bukhari menyebutkan dalam kitab shahihnya bahwa ibnu Abu Mulaikah berkata, “Aku temukan ada 30 orang shahabat Rasulullah yang khawatir ada sifat kemunafikan dalam dirinya. Tidak ada seorangpun dari mereka yang berani mengatakan bahwa ia memiliki keimanan seperti halnya keimanan Jibril dan Mikail ‘alaihimus salaam”
Kata iman mencakup pengertian kata islam dan semua bentuk ketaatan yang tersebut dalam hadits ini, karena semua hal tersebut merupakan perwujudan dari keyakinan yang ada dalam bathin yang menjadi tempat keimanan. Oleh karena itu kata Mukmin secara mutlak tidak dapat diterapkan pada orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar atau meninggalkan kewajiban agama, sebab suatu istilah harus menunjukkan pengertian yang lengkap dan tidak boleh dikurangi, kecuali dengan maksud tertentu. Juga dibolehkan menggunakan kata Tidak beriman sebagaimana pengertian hadits Rasulullah, “Seseorang tidak berzina ketika dia beriman dan tidak mencuri ketika dia beriman” maksudnya seseorang dikatakan tidak beriman ketika berzina atau ketika dia mencuri.
Kata islam mencakup makna iman dan makna ketaatan, syaikh Abu ‘Umar berkata, “kata iman dan islam terkadang pengertiannya sama terkadang berbeda. Setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin” ia berkata, “pernyataan seperti ini sesuai dengan kebenaran” Keterangan-keterangan Al-Qur’an dan Assunnah berkenaan dengan iman dan islam sering dipahami keliru oleh orang-orang awam. Apa yang telah kami jelaskan diatas telah sesuai dengan pendirian jumhur ulama ahli hadits dan lain-lain. Wallahu a’lam

Hadist Arba’in 1; AMAL ITU TERGANTUNG NIATNYA

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]
Hadits ini adalah Hadits shahih yang telah disepakati keshahihannya, ketinggian derajatnya dan didalamnya banyak mengandung manfaat. Imam Bukhari telah meriwayatkannya pada beberapa bab pada kitab shahihnya, juga Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini pada akhir bab Jihad.
Hadits ini salah satu pokok penting ajaran islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi’I berkata : “Hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu.” Begitu pula kata imam Baihaqi dll. Hal itu karena perbuatan manusia terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian itu. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i, “Hadits ini mencakup tujuh puluh bab fiqih”, sejumlah Ulama’ mengatakan hadits ini mencakup sepertiga ajaran islam.
Para ulama gemar memulai karangan-karangannya dengan mengutip hadits ini. Di antara mereka yang memulai dengan hadits ini pada kitabnya adalah Imam Bukhari. Abdurrahman bin Mahdi berkata : “bagi setiap penulis buku hendaknya memulai tulisannya dengan hadits ini, untuk mengingatkan para pembacanya agar meluruskan niatnya”.
Hadits ini dibanding hadits-hadits yang lain adalah hadits yang sangat terkenal, tetapi dilihat dari sumber sanadnya, hadits ini adalah hadits ahad, karena hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dari Umar hanya diriwayatkan oleh ‘Alqamah bin Abi Waqash, kemudian hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim At Taimi, dan selanjutnya hanya diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id Al Anshari, kemudian barulah menjadi terkenal pada perawi selanjutnya. Lebih dari 200 orang rawi yang meriwayatkan dari Yahya bin Sa’id dan kebanyakan mereka adalah para Imam.
Pertama : Kata “Innamaa” bermakna “hanya/pengecualian” , yaitu menetapkan sesuatu yang disebut dan mengingkari selain yang disebut itu. Kata “hanya” tersebut terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian secara mutlak dan terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian yang terbatas. Untuk membedakan antara dua pengertian ini dapat diketahui dari susunan kalimatnya.Misalnya, kalimat pada firman Allah : “Innamaa anta mundzirun” (Engkau (Muhammad) hanyalah seorang penyampai ancaman). (QS. Ar-Ra’d : 7)Kalimat ini secara sepintas menyatakan bahwa tugas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam hanyalah menyampaikan ancaman dari Allah, tidak mempunyai tugas-tugas lain. Padahal sebenarnya beliau mempunyai banyak sekali tugas, seperti menyampaikan kabar gembira dan lain sebagainya. Begitu juga kalimat pada firman Allah : “Innamal hayatud dunyaa la’ibun walahwun” à “Kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan dan permainan”. (QS. Muhammad : 36)Kalimat ini (wallahu a’lam) menunjukkan pembatasan berkenaan dengan akibat atau dampaknya, apabila dikaitkan dengan hakikat kehidupan dunia, maka kehidupan dapat menjadi wahana berbuat kebaikan. Dengan demikian apabila disebutkan kata “hanya” dalam suatu kalimat, hendaklah diperhatikan betul pengertian yang dimaksudkan.
Pada Hadits ini, kalimat “Segala amal hanya menurut niatnya” yang dimaksud dengan amal disini adalah semua amal yang dibenarkan syari’at, sehingga setiap amal yang dibenarkan syari’at tanpa niat maka tidak berarti apa-apa menurut agama islam. Tentang sabda Rasulullah, “semua amal itu tergantung niatnya” ada perbedaan pendapat para ulama tentang maksud kalimat tersebut. Sebagian memahami niat sebagai syarat sehingga amal tidak sah tanpa niat, sebagian yang lain memahami niat sebagai penyempurna sehingga amal itu akan sempurna apabila ada niat.
Kedua : Kalimat “Dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya” oleh Khathabi dijelaskan bahwa kalimat ini menunjukkan pengertian yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu menegaskan sah tidaknya amal bergantung pada niatnya. Juga Syaikh Muhyidin An-Nawawi menerangkan bahwa niat menjadi syarat sahnya amal. Sehingga seseorang yang meng-qadha sholat tanpa niat maka tidak sah Sholatnya, walahu a’lam
Ketiga : Kalimat “Dan Barang siapa berhijrah kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya” menurut penetapan ahli bahasa Arab, bahwa kalimat syarat dan jawabnya, begitu pula mubtada’ (subyek) dan khabar (predikatnya) haruslah berbeda, sedangkan di kalimat ini sama. Karena itu kalimat syarat bermakna niat atau maksud baik secara bahasa atau syari’at, maksudnya barangsiapa berhijrah dengan niat karena Allah dan Rosul-Nya maka akan mendapat pahala dari hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya.
Hadits ini memang muncul karena adanya seorang lelaki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mengawini perempuan bernama Ummu Qais. Dia berhijrah tidak untuk mendapatkan pahala hijrah karena itu ia dijuluki Muhajir Ummu Qais. Wallahu a’lam

Memelihara Lidah dan Adab Berbicara

Dari Maimun bin Mihran diriwayatkan bahwa ia berkata: “ada seorang lelaki yang datang menemui Salman (Al-Farisi), lalu berkata kepadanya: “Berikan aku nasihat.” Beliau berkata: “Jangan banyak bicara.” Lelaki itu berkata: “Orang yang hidup di tengah manusia, mana bisa tidak berbicara?” Beliau menanggapi: “Kalaupun Anda hendak berbicara, berbicaralah yang benar, atau diam.” Lelaki itu berkata lagi: “Tolong tambahkan yang lain.” Beliau berkata: “Jangan suka marah.” Lelaki itu berkomentar: “Terkadang terjadi pada diriku, apa yang aku tidak bisa menahan diri.” Beliau berkata menanggapi: “Kalau begitu, bila engkau marah, jaga lidah dan tanganmu.” “Tambahkan lagi.’ Lelaki itu meminta. Beliau berkata: “Jangan campuri urusan orang lain. ” Lelaki itu menjawab: “Orang yang hidup bersama orang banyak, tidak mungkin tidak mencampuri urusan orang lain. “Beliau berkata: “Kalau engkau harus mencampuri urusan orang lain, katakan perkataan yang benar, dan tunaikanlah amanah kepada yang berhak. (Shifatush Shafwah I:549)
Dari Mu’adz bin Said diriwayatkan bahwa ia berkata: “kami pernah bersama Atha’ bin Rabbah. Tiba-tiba seorang lelaki berbicara dan pembicaraannya dipotong oleh temannya. Maka Atha berkata: “Subhanallah, akhlak macam apa ini?” Sesungguhnya aku dengar orang lain berbicara, sedangkan aku lebih mengerti daripada dirinya, tetapi aku seolah-olah menunjukkan bahwa aku belum mengerti apa yang disampaikannya. (Shifatush Shafwah II:214)
Dari Utsman bin Al-Aswad diriwayatkan bahwa ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Atha’: “Ada seorang lelaki yang lewat di hadapan sekelompok orang, tiba-tiba ada di antara mereka yang mengejeknya (dan dia tidak mendengarnya), apakah sebaiknya ia diberitahu?” Beliau menjawab: “Tidak. Karena orang-orang yang duduk di satu majelis, harus mampu menjaga amanah.” (Shifatush Shafwah II:214)
Dari khalaf bin Tamim diriwayatkan bahwa ia berkata: “Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami, dari Al-Auza’i, bahwa ia berkata: “Umar bin Abdul Aziz pernah menulis surat kepada kami yang hanya dihafal isinya oleh aku dan Makhul. Yakni sebagai berikut: “Amma Ba’du: Sesungguhnya orang yang banyak mengingat-ingat kematian, ia akan senang dengan bagian di dunia yang sedikit; orang yang menganggap bicaranya itu termasuk amal perbuatannya, ia akan sedikit berbicara, kecuali dalam hal yang membawa manfaat buat dirinya. Wassalam (Siyaru A’laamin Nubalaa’)

Bersikap Ikhlas

Oleh Noer Bahry Noor(PD III FKM Unhas)IKHLAS adalah dasar utama yang menyebabkan semua amal ibadah kita diterima dengan baik oleh Allah swt. Oleh karena itu syukur yang tidak didasari dengan ikhlas akan menjadi tertawaan manusia saja, istilah Makassar bikin syukuran tapi 'gayana ji'.
Sabar yang tidak ikhlas akan menjadi pembicaraan manusia bahwa katanya sabar tapi suka ngedumel, 'sabbara’ mangittu' kata orang tua-tua dulu (orang Bugis), demikian pula maaf yang tidak ikhlas akan mengesankan rasa hambar dalam silaturahmi, kata orang Bugis ”Siamak-amakni mingka MAKEMMEH muapi” artinya sudah baikan tapi persahabatannya masih hambar belum seakrab seperti sebelumnya. Dan Tobat yang tidak dilandasi dengan keikhlasan inilah yang sering orang istilahkan tobatnya tobat 'tomat' artinya kalo lagi susah tobatnya sungguh-sungguh tapi kalo lagi senang, bahagia, banyak rezeki eh, penyakitnya 'kumat' yaitu ingkar akan janjinya dan enggan beramal baik, kumat kikirnya, kumat malas salatnya, kumat penipunya, datang perbuatan isengnya, kembali jadi koruptor dsb. Ada tiga cara melaksanakan ikhlas pada setiap aktivitas kita (1) ikhlas dalam berkata, perkataan dan segala yamg berkaitan dengan lidah (2) ikhlas dalam hati dan (3) ikhlas dalam aktivitas, perbuatan, pengamalan dan semua ibadah kita kepada Allah swt. Keempat komponen (1) syukur, (2) sabar, (3) maaf (4) tobat kalau dibuatkan illustrasi adalah bagaikan dinding dari sisi-sisi kubus, syukur dinding sebelah depan, Sabar dinding belakang, maaf dinding sebelah kiri dan tobat dinding sebelah kanan. Ikhlas sebagai dinding bawah (alas) kubus, sedangkan dinding atas adalah bahagian diri kita yang terbuka kepada Allah swt yang akan diisi oleh Allah swt sesuai amalan dari kelima dinding tersebut. Andaikan isinya telah ada, namun oleh karena ada salah satu komponen dari kelimanya 'lemah' mungkin kurang syukur, atau tidak sabar ataukah enggan memberi maaf atau malas bertobat, maka dinding kubus kita yang lemah 'terbuka' maka dapat dibayangkan bagaimana tentang isinya, Insya Allah 'tumpah' melalui dinding yang lemah tadi. Boleh saja tumpah ke depan, ke belakang, ke samping kiri atau kanan. Apatah lagi kalau kelemahan itu lebih dari satu. Namun yang paling rawan jika kelemahan itu ada pada dasar kubus kita (Ikhlas). Kalau ini yang lemah bagaimana pun kuatnya dinding depan, belakang, kiri atau kanan, tapi tumpah ke bawah dan tak ada yang tersisa karena ’keikhlasan' kita tidak ada.

sumber : http://www.fajar.co.id/ramadan/news.php?newsid=109

Sholat Subuh, Ujian Terberat Bagi Munafikin

Hudzaifah.org - Ceritanya, suatu ketika, Dr. Raghib menemui seorang ustadz (da'i) yang ceramahnya begitu memukau dan menanyakan perihal penyebab da'i itu jarang salat Subuh berjamaah di masjid. Pertanyaan ini diajukan, setelah sebelumnya beliau mengamati langsung beberapa Hari dan ikut salat Subuh di masjid dekat rumah si da'i, namun tidak melihat sang da'i salat Subuh di situ.Mendapat pertanyaan demikian, sang da'i dengan enteng Dan tanpa rasa malu menjawab pertanyaan Dr. Raghib: " Maafkan saya, semoga Allah mengampuni saya Dan mengampuni Anda. Kondisi saya sangat sulit. Pagi-pagi saya sudah mulai kerja, sementara tidur agak terlambat. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Mendengar jawaban seperti itu, kontan saja hati beliau bergejolak, jiwanya terasa sempit Dan tenggorokkannya terasa tersumbat.Akhirnya, dari kejadian itu beliau termotivasi untuk segera menulis sebuah buku tentang hikmah di balik salat Subuh, yang kemudian -�atas kehendak Allah swt.-� buku itu (Misteri Salat Subuh) menjadi Best Seller.Makna UjianUngkapan lidah sering tak sesuai dengan keyakinan hati, Dan beribu ucapan tidak sesuai dengan amal perbuatan. Mukmin yang benar dan jujur adalah yang sesuai antara perkataan dengan perbuatannya. Sedangkan orang munafik, secara lahiriah kelihatan bagus Dan bersih, namun hatinya keras bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi.Allah swt. Maha Mengetahui apa yang terlintas dalam hati manusia. Mengetahui Mata yang tidak jujur Dan segala yang tersembunyi dalam dada. Mengetahui yang munafik dari yang mukmin, serta mengetahui yang dusta dari yang jujur.Namun, atas kehendak-Nya, Dia berhak memberikan ujian-ujian tertentu, untuk mengetahui rahasia hati yang tersembunyi dalam setiap jiwa; serta menunjukkan siapa yang hanya berbicara tanpa melaksanakan apa yang ia katakan; atau menyakini sesuatu, tapi tidak merealisasikannya.Tujuan ditampakkannya rahasia hati itu karena Allah swt. Ingin menegakkan hujjah (alasan) atas manusia, agar di Hari kiamat nanti tidak Ada seorang pun yang merasa terzalimi Dan teraniaya. Mereka diberi ujian, akan tetapi sebagian besar gagal dalam ujian tersebut. Lebih dari itu, melalui ujian, Allah swt. Ingin membersihkan barisan orang-orang mukmin dari orang-orang munafik. Sebab, bercampurnya orang mukmin dengan orang munafik akan melemahkan barisan, menyebabkan kegoncangan, Dan mengakibatkan kekalahan serta kehancuran.Ujian merupakan sunnah ilahiyah Dan sebagai standar bagi semua manusia tanpa kecuali, yang berlaku sejak Adam a.s. Diciptakan hingga Hari kiamat kelak.Allah swt. Berfirman dalam kitab-Nya: Alif lam mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: " Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar Dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS.Al-Ankabut [29]: 1-3).Ujian dari Allah swt. Tidak sedikit jumlahnya, Dan berlaku terus-menerus sejak manusia mendapat beban syariat, sampai tibanya kematian. Jihad fisabilillah merupakan ujian, bahkan sebagai ujian yang sangat berat. Namun, bukan mustahil dilakukan karena orang-orang mukmin bisa Lulus dalam ujian itu. Sedangkan orang-orang munafik, tidak akan Lulus. Infak di jalan Allah swt. Adalah ujian. Ujian ini sulit, tetapi bukan sesuatu yang mustahil.Orang mukmin mampu melaksanakannya, sementara orang munafik tidak akan mampu. Begitu pula, bersikap baik terhadap sesama manusia juga ujian; menahan amarah juga ujian; rida dengan hukum Allah swt. Juga ujian; berbuat baik kepada orang tua pun ujian, Dan seterusnya.Ujian memiliki variasi tingkat kesulitan. Seorang mukmin harus Lulus dalam semua ujian itu untuk membuktikan kebenaran imannya, Dan untuk menyelaraskan antara lisan Dan hatinya.Salat Subuh, Ujian TerberatInilah ujian yang sesungguhnya. Ujian yang sangat sulit, namun bukan satu hal yang mustahil. Nilai tertinggi dalam ujian ini ­bagi seorang laki-laki­ adalah salat Subuh secara rutin berjamaah di masjid. Sedangkan bagi wanita, salat Subuh tepat pada waktunya di rumah. Setiap orang dianggap gagal dalam ujian penting ini, manakala mereka salat tidak tepat waktu, sesuai yang telah ditetapkan Allah swt.Sikap manusia dalam menunaikan salat wajib cukup beragam. Ada yang mengerjakan sebagian salatnya di masjid, namun meninggalkan sebagian yang lain. Ada pula yang melaksanakan salat sebelum habis waktunya, namun dikerjakan di rumah. Dan, Ada pula sebagian orang yang mengerjakan salat ketika hampir habis Batas waktunya (dengan tergesa-gesa). Yang terbaik di antara mereka adalah yang mengerjakan salat wajib secara berjamaah di mushala/masjid pada awal waktu.Rasulullah saw. Telah membuat klasifikasi yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk membedakan antara orang mukmin dengan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., IA berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda: " Sesungguhnya salat yang paling berat bagi orang munafik adalah salat Isya' Dan salat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Apabila Rasulullah saw. meragukan keimanan seseorang, beliau akan menelitinya pada saat salat Subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi salat Subuh (di masjid), maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar ini, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan salat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Rasulullah saw. sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu.Pernah suatu hari, mereka terlambat salat Subuh dalam penaklulkan benteng Tastar. 'Kejadian' ini membuat seorang sahabat, Anas bin Malik selalu menangis bila mengingatnya. Yang menarik, ternyata Subuh juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum 'Ad, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas azab Allah swt. pada waktu Subuh.Seorang penguasa Yahudi pernah menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam, kecuali pada satu hal, yaitu bila jumlah jamaah salat Subuh mencapai jumlah jamaah salat Jumat. Memang, tanpa salat Subuh, umat Islam tidak lagi berwibawa. Tak selayaknya kaum muslimin mengharapkan kemuliaan, kehormatan, dan kejayaan, bila mereka tidak memperhatikan salat ini.Bagaimana orang-orang muslim tidur di waktu Subuh, lalu dia berdoa pada waktu Dhuha atau waktu Zhuhur atau waktu sore hari (Ashar), memohon kemenangan, keteguhan dan kejayaan di muka bumi. Bagaimana mungkin?Sesungguhnya agama ini tidak akan mendapatkan kemenangan, kecuali telah terpenuhi semua syarat-syaratnya. Yaitu dengan melaksanakan ibadah, konsekuen dengan akidah, berakhlak mulia, mengikuti ajaran-Nya, tidak melanggar larangan-Nya, dan tidak sedikit pun meninggalkannya, baik yang sepele apalagi yang sangat penting.Subhanallah! Allah swt. akan mengubah apa yang terjadi di muka bumi ini dari kegelapan menjadi keadilan, dari kerusakan menuju kebaikan. Semua itu terjadi pada waktu yang mulia, ialah waktu Subuh. Berhati-hatilah, jangan sampai tertidur pada saat yang mulia ini. Allah swt akan memberikan jaminan kepada orang yang menjaga salat Subuhnya, yaitu terbebas dari siksa neraka jahanam. Diriwayatkan dari Ammarah bin Ruwainah r.a., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Tidak akan masuk neraka, orang yang salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari." (HR. Muslim).Salat Subuh merupakan hadiah dari Allah swt., tidak diberikan, kecuali kepada orang-orang yang taat lagi bertaubat. Hati yang diisi dengan cinta kemaksiatan, bagaimana mungkin akan bangun untuk salat Subuh? Hati yang tertutup dosa, bagaimana mungkin akan terpengaruh oleh hadist-hadist yang berbicara tentang keutamaan salat Subuh?Orang munafik tidak mengetahui kebaikan yang terkandung dalam salat Subuh berjamaah di masjid. Sekiranya mereka mengetahui kebaikan yang ada di dalamnya, niscaya mereka akan pergi ke masjid, bagaimanapun kondisinya, seperti sabda Rasulullah saw.: " Maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak."Coba kita bayangkan ketika ada seorang laki-laki yang tidak mampu berjalan, tidak ada orang yang membantu memapahnya. Dalam kondisi yang sedemikian rupa, ia bersikeras mendatangi masjid dengan merangkak dan merayap di atas tanah untuk mendapatkan kebaikan yang terkandung dalam salat Subuh berjamaah Sekiranya kita saksikan ada orang yang meninggalkan salat Subuh berjamaah di masjid (dengan sengaja), maka kita akan mengetahui betapa besar musibah yang telah menimpanya.Tentu saja, tulisan ini bukan untuk menuduh orang-orang yang tidak menegakkan salat Subuh di masjid dengan sebutan munafik. Allah swt Maha Tahu akan kondisi setiap muslim. Namun, sebaiknya hal ini dapat dijadikan sebagai bahan koreksi bagi setiap individu (kita), orang-orang yang kita cintai, anak-anak, serta sahabat-sahabat kita. Sudahkah kita salat Subuh berjamaah di masjid/musalla secara istiqomah?Jika seseorang meninggalkan salat Subuh dengan sengaja, maka kesengajaan tersebut adalah bukti nyata dari sifat kemunafikan. Barang siapa yang pada dirinya terdapat sifat ini, maka segeralah bermuhasabah (intropeksi diri) dan bertaubat. Mengapa? Karena dikhawatirkan akhir hayat yang buruk (su'ul khatimah) akan menimpanya. Nauzubillah minzalik! (HD).Dikutip, disadur dan diolah dari buku:Misteri Salat Subuh(Menyingkap 1001 Hikmah Salat Subuh Bagi Pribadi dan Masyarakat).Dr. Raghib As-Sirjani. Penerbit Aqwam Jembatan Ilmu. Solo.
sumber: http://ulwani.tripod.com

Dampak Sistem Pencahayaan bagi Kesehatan Mata

Dampak Sistem Pencahayaan bagi Kesehatan Mata


Oleh
Budi Imansyah S

Negara kita yang terletak di daerah khatulistiwa, di mana sinar matahari pada siang hari selama kurang lebih 12 jam dapat memberikan kebutuhan terhadap makhluk hidup. Sehubungan dengan itu, aktivitas kita dalam bekerja bersumber dari cahaya matahari dan pencahayaan buatan, yaitu listrik.
Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja. Bahkan, dengan cahaya buatan yang baik dan disaring dari “kesilauan” akan bisa mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan jika beraktivitas pada cahaya siang alamiah.
Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu minyak tanah, lilin, lampu gas sampai pada lampu listrik. Setelah listrik diketemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu; direct (langsung), dimana cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk membaca; indirect (tak langsung), dimana bila cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng, seperti halnya di ruang tamu; semi direct (genural diffusing), apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala jurusan, seperti halnya di kantor-kantor.
Dalam menggunakan cahaya buatan, haruslah memenuhi beberapa syarat agar tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan mata, yaitu;
Pertama, pencahayaan buatan tidak boleh menimbulkan pertambahan udara (di tempat kerja, misalnya) yang berlebihan. Jika hal ini terjadi, diusahakan supaya suhu tersebut turun, misalnya dengan mengusahakan pengaturan ventilasi, AC, dan fan;
Kedua, sumber haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.
Ketiga, pencahayaan haruslah cukup intensitasnya, sesuai dengan beban aktivitas (bekerja) yang dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.

Pengaruhnya bagi Mata
Sistem pencahayaan yang baik akan memungkinkan kita bisa beraktivitas atau pun bekerja dalam keseharian kita secara jelas, tepat tanpa upaya-upaya yang tidak perlu, pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mata sendiri. Bahkan, lebih jauh lagi terhadap keselamatan kerja, dan produktivitas kerja.
Cahaya mempunyai sifat dapat membunuh kuman atau bakteri. Bahkan, cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit rachitis. Tetapi sebaliknya terlalu banyak kena sinar matahari dapat pula mengakibatkan penyakit kanker pada kulit. Adapun, cahaya bisa membunuh kuman atau bakteri, misalnya kaca hijau; 45 menit, kaca merah 20–30 menit, kaca biru 10-20 menit, kaca putih (langsung) 5-10 menit.
Cahaya didalam ruangan mungkin bisa saja dikurangi intensitasnya, tetapi hal ini bisa mengurangi kelembaban dan suhu ruangan, serta dapat mengakibatkan berkembangbiaknya serangga dan tikus dalam ruangan. Selain itu, pencahayaan yang tidak baik akan menimbulkan terjadinya stres pada penglihatan. Stres pada penglihatan ini bisa menimbulkan dua tipe kelelahan, yaitu kelelahan mata dan kelelahan syaraf (visual and nenlous fatique). Kelelahan mata yang disebabkan oleh stres yang intensif pada fungsi tunggal (single function) dari mata.
Stres yang persisten pada otot akomodasi (ciliary muscle) dapat terjadi pada saat seseorang mengadakan inspeksi pada obyek-obyek yang berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama dan stres pada retina dapat terjadi bila terdapat “kontras” yang berlebihan dalam lapangan penglihatan (visual field) dan waktu pengamatannya cukup lama.
Kelelahan pada mata ini ditandai oleh adanya iritasi pada mata atau konjungtivitis (konjungtiva berwarna merah dapat mengeluarkan air mata), penglihatan ganda, sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi menurun, ketajaman penglihatan (visual acuity), kepekaan kontras (contras sensitivity) dan kecepatan persepsi (speed of perception).
Dengan demikian, pergunakanlah pencahayaan atau penerangan sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan mata kita. Sebab, jika cahaya berlebihan hal ini bisa menimbulkan kerusakan dan kelelahan pada mata kita. Bahkan, jika terlalu berlebihan cahaya pun bisa mengakibatkan kebutaan.

Penulis adalah sanitarian, pemerhati kesehatan lingkungan, tergabung dalam Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Bandung.

Gula Permen Karet Menjaga Kesehatan Gigi

Gula Permen Karet Menjaga Kesehatan Gigi

JOGYAKARTA – Hingga kini kesadaran orang untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara serius masih sangat kurang. Padahal, tingkat kesehatan mulut dapat dijadikan indikator derajat kesehatan tubuh seseorang secara keseluruhan. Telah banyak hasil riset yang membuktikan bahwa adanya infeksi mulut berkaitan dengan penyakit jantung dan paru-paru, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes.
Ada empat faktor penyebab kerusakan gigi yaitu: makanan, terutama senyawa gula dan asam, bakteri mulut, kepekaan gigi dan lama kontak.
Bahan pangan berpati yang telah dimasak dan gula dapat secara mudah difermentasi oleh bakteri mulut menjadi senyawa asam. Sukrosa (gula tebu) sering disebut ‘penjahat’ penyebab gigi berlubang (cavity) merupakan gula yang mudah difermentasi hingga membentuk makromolekul yang lengket (sticky) yang membikin plak dapat melekat kuat pada gigi dan menghalangi air ludah (saliva) mencuci asam-asam yang ada.

Berikut ini disampaikan lima tip agar mulut kita lebih sehat.

1. Gosoklah gigi sampai bersih dengan sikat yang lembut. Menyikat gigi berarti membuang plak (timbunan bakteri) gigi dan sisa makanan sehingga dapat mencegah kerusakan gigi. Kebanyakan orang hanya menyikat gigi selama 45 detik, cobalah sampai dua menit agar gigi benar-benar bersih dan sebaiknya dilakukan sehabis makan.

2. Jangan lupa menyikat lidah. Di dalam rongga mulut selain gigi, juga terdapat organ penting lainnya yaitu lidah. Mulut mengandung berbagai bakteri dan beberapa jenis bakteri dapat tumbuh di lidah. Pada beberapa orang, tumbuhnya bakteri tersebut menyebabkan napas berbau tak sedap.

3. Kurangi mengkonsumsi panganan ringan. Pangan ini cukup tinggi kadar gulanya sehingga berpotensi sebagai makanan untuk pertumbuhan bakteri mulut. Dalam waktu sekitar 20 menit setelah makan panganan ringan, bakteri akan menghasilkan senyawa asam seperti asetat, format, dan laktat. yang menyerang email gigi. Ngemil berarti menambah waktu kontak senyawa asam dengan gigi sehingga memperburuk kesehatan gigi. Berkumur sehabis ngemil dapat membantu mengurangi sisa makanan dan mengencerkan zat asam di mulut.

4. Kurangi atau tinggalkan minuman bersoda. Gula di dalam minuman ringan bersoda dapat menjadi nutrisi untuk pertumbuhan bakteri di mulut, sebagaimana pada snack. Kalaupun komposisi minumannya tanpa gula, adanya asam sitrat dan fosfat hingga pH 2 ( sangat asam), dapat menggerus akar dan email gigi.

5. Mengunyah permen karet (gum) yang bahan pemanisnya xilitol. Xilitol (C5H12O5 ) merupakan kelompok gula alkohol yang dalam penelitian selama 25 tahun terakhir ini terbukti dapat mencegah karies/ kerusakan gigi. Untuk mengurangi paparan (expose) gula baik sukrosa maupun glukosa, khususnya dari produk gula-gula (permen), kini telah ditawarkan bahan pemanis alami pelindung gigi, yaitu xilitol. Xilitol tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri perusak gigi, maka senyawa asam tak diproduksi sehingga pH permukaan gigi terpelihara berada di atas 5,7. (Wisnu Adi Yulianto)

Penulis mahasiswa S3 Ilmu Pangan UGM
Dosen Universitas Wangsa Manggala, Yogyakarta.

Remehkan Kesehatan Gigi Picu Diabetes

JANGAN sepelekan sakit gigi. Sebab jika dibiarkan, kerusakan gigi yang serius bisa memicu timbulnya penyakit lain. Diabetes hanya satu dari banyak penyakit yang bisa hadir akibat sakit gigi yang ditelantarkan.
Umum diketahui bahwa penderita diabetes rata-rata mempunyai gangguan kesehatan gigi. Hal itu diperkuat dengan studi penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menyatakan penderita kerusakan gigi kronis bisa menjadi pengidap penyakit diabetes tipe 2. Ahli diabetes dan gigi di Inggris menyetujui hasil riset itu walau perlu penelitian lebih dalam lagi.
Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Penemuan peneliti AS ini diumumkan saat simposium National Institute of Dental and Craniofacial Research di Maryland. Dr. Anthony Iacopino, ahli gigi di Marquette University School of Density, Wisconsin mengatakan bahwa di dalam pankreas, sel yang bertanggung jawab sebagai penghasil insulin dirusak oleh kandungan cytokines yang tinggi. Jika ini terjadi sekali saja, maka seseorang berpeluang menderita diabetes tipe 2, walaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat.
Menurut Iacopino, tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes.
Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa. Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
Juru bicara British Dental Association (BDA) mengatakan bahwa segala yang terjadi pada tubuh manusia selalu bisa dihubungkan dengan penyakit gangguan gigi. Maka bukan tak mungkin bahwa diabetes hanya salah satu gangguan kesehatan yang ada hubungannya dengan penyakit gigi. Ia juga menyarankan agar setiap orang membiasakan menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi flouride serta mengunjungi dokter gigi secara reguler.
(berbagai sumber/mer)

Sasaran Pembinaan

Awal dimulainya kami membina anak-anak di sana yaitu pada 28 Desember tahun 2005 lalu. Kami mencari nama sebagai wadah kami dalam bergerak di sana, akhirnya kami menyepakati bahwa Pelita Hati dapat digunakan sebagai label wadah membina di sana. Sasaran kami dalam pembinaan ini adalah anak-anak para pemulung yang tinggal di sana. Ada sekitar 50 anak-anak dalam rentang usia 3-14 tahun yang kami bina. Meskipun jumlah anak-anak di sana cukup banyak, namun presensi mereka dalam pembinaan kami jarang sekali dalam jumlah lengkap. Hal ini disebabkan karena ada yang membantu orang tuanya, ada yang pulang ke kampungnya untuk beberapa waktu. Tantangan lainnya yaitu masih rendahnya kesadaran orang tua di sana terhadap pendidikan anaknya. Hal ini terlihat bahwa hanya beberapa orang tua saja yang memberikan dorongan kepada anaknya untuk belajar. Pembinaan yang kami lakukan mencakup pada aspek religius dan umum. Adapun materi yang kami berikan adalah pelajaran mengaji, menghafal surat-surat pendek dan doa sehari-hari, membaca, menulis, berhitung dan kadang-kadang kami berikan pelajaran Bahasa Inggris. Tempat yang kami gunakan untuk mengajar di sana adalah sebuah musholla yang bernama Musolla Nurul Hidayah.

Waktu yang kami gunakan untuk mengajar di Pelita Hati adalah hari Sabtu dan Minggu, mulai dari pukul 09.00 s/d 12.00. Hal ini berkaitan dengan waktu senggang para pengajar dan aktivitas anak-anak di sana yang biasanya membantu orang tuanya mencari barang-barang bekas. Kebetulan di tempat tinggal mereka juga ada relawan yang mengajar mata pelajaran umum, yaitu setiap hari Senin s/d Jumat dari pukul 09.00 s/d 12.00.

Banjir 2007

Sehubungan dengan adanya bencana banjir yang menimpa komunitas tempat kami mengajar pada Februari 2007 lalu sehingga mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana kami mengajar, pihak KKS (Kelompok Kerja Sosial) telah memberikan bantuannya dalam rangka melengkapi sarana belajar anak-anak di sana serta pakaian layak pakai untuk para korban banjir di Gunung Balong.

Datang pula bantuan berupa paket sandang dan pangan dari teman-teman OSIS SMA Negeri 97 Jakarta yang dimotori oleh pengurus ROHIS SMA 97 Jakarta.

Kami, segenap pengurus dan siswa Pelita Hati mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan materiil maupun nonmateriil yang telah diberikan oleh para donatur. Semoga amal ibadah kita diterima di sisi Allah SWT.

Susunan Pengurus

Hingga saat ini, ada sekitar tiga belas relawan yang mengajar di sana. Namun dari tiga belas orang tersebut, hanya lima orang yang bisa berkontribusi aktif. Hal ini dikarenakan kesibukan dari masing-masing personil. Background personil Pelita Hati terdiri dari orang sudah bekerja, mahasiswa, dan pelajar. Berikut ini adalah susunan pengurus Pelita Hati :

Pembina : Iwan Muhammad

Wiwin

Rooslin A.

Ketua : Fajri

Sekretaris Umum : Dita Ningtyas

Wandi Wahyudi

Bendahara : Eva Supriyanti

Mesyah Achreini

Sie. Humas : Winda Puji Utami

Fahruldin

Sie. Perlengkapan : Rani Melyani

Agung Nugroho

Sie. Koordinasi : Mahmud

Manfaat Teh Hitam dan Teh Hijau

Manfaat Teh Hitam dan Teh Hijau

Teh hitam adalah teh berwarna hitam kecoklat-coklatan, bercita rasa "kaya", yang dihasilkan lewat proses fermentasi. Adapun teh hijau ialah teh berwarna hijau yang dihasilkan melalui proses pengukusan cepat untuk menghambat terjadinya perubahan warna daun dan terjadinya fermentasi.

Adapun teh oolong adalah teh yang agak menyerupai teh hitam dan teh hijau, yakni teh yang setengah difermentasi atau fermentasi dihentikan sebelum proses berlangsung sempurna. Teh tersebut berwarna coklat kehijau-hijauan dengan cita rasa lebih "kaya" dari teh hijau tetapi lebih "lembut" dari teh hitam.

Teh memasok beberapa zat gizi mikro (terutama fluor dan vitamin K) dan fitokimia, khususnya polifenol flavonoid, senyawa antioksidan yang banyak dijumpai dalam tanaman obat. Teh mengandung beberapa polifenol flavonoid, yaitu flavanol dan flavonol. Jenis teh, macam dan kandungan polifenol flavonoidnya, dapat dilihat dalam tabel.

Teh juga mengandung asam-asam amino, terutama theanine. Riset memperlihatkan bahwa theanine dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dengan merangsang sel-sel T. Efek ini replicated dengan konsumsi teh yang lazim pada manusia (5-6 cangkir atau 1185-1422 ml per hari).

Walaupun terdapat bukti kuat bahwa teh melindungi dari kanker yang diinduksi secara kimia pada hewan percobaan, tetap belum jelas apakah minum teh menurunkan risiko kanker pada manusia.

Namun, sejumlah studi lain menunjukkan, konsumsi teh dapat meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko batu ginjal, mengurangi risiko kerusakan dan lubang-lubang pada gigi. Ekstrak teh hitam meningkatkan konsentrasi fluor di permukaan gigi dan menurunkan cariogenicity dari pola makan yang berkadar gula tinggi.

Kurangi penyakit jantung

Banyak penelitian epidemiologis yang sudah menguji hubungan antara minum teh dan risiko penyakit kardiovaskuler (penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah). Meta-analisis yang menggabungkan data dari 10 riset kohor prospektif dan tujuh studi kasus kontrol menyimpulkan, peningkatan dalam konsumsi teh tiga cangkir besar (710 ml) setiap hari berkaitan dengan penurunan 11 persen dalam risiko infark -- kematian jaringan karena gangguan perdarahan-- otot jantung.

Penelitian enam tahun yang dilakukan pada laki-laki dan perempuan Belanda mendapati bahwa orang-orang yang minum tiga cangkir teh sehari memiliki risiko infark otot jantung secara signifikan lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsi.

Riset tujuh tahun yang dilakukan terhadap perempuan Amerika Serikat menemukan, risiko kejadian-kejadian penyakit pembuluh darah secara signifikan lebih rendah pada sejumlah kecil perempuan peminum teh hitam empat cangkir teh tiap hari. Secara keseluruhan, data mutakhir membuktikan bahwa konsumsi teh hitam tiga cangkir atau lebih per hari dapat mengurangi risiko infark otot jantung secara moderat.

Turunkan kepikunan

Studi terbaru dilaporkan Kuriyama dan sembilan koleganya dalam American Journal of Clinical Nutrition Februari 2006, memperlihatkan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi risiko demensia (kemunduran fungsi berpikir).

Penelitian itu dilakukan terhadap 1.003 orang Jepang berumur 70 tahun ke atas. Para peneliti menemukan, orang-orang yang minum teh hijau dua cangkir (200 ml) atau lebih setiap hari mengalami lebih sedikit kemunduran fungsi berpikir dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi teh hijau lebih sedikit.

Polifenol teh hijau, khususnya EGCG, mungkin menjelaskan hal tersebut. Riset sebelumnya mendapati teh dan polifenol teh (terutama polifenol teh hijau) dapat beraktivitas melindungi saraf, yang dapat membantu memperbaiki penyakit-penyakit kemunduran saraf, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson. Selain berkhasiat antioksidan, EGCG mempunyai efek melindungi dan menyelamatkan saraf antara lain dengan meningkatkan aktivitas pertumbuhan neurite.

Sifat melindungi dari teh hijau di atas mungkin menjelaskan mengapa tak banyak orang-orang tua di Jepang yang menjadi pikun dibandingkan dengan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara.

Cara Menyeduh Teh

Agar manfaat kesehatan teh dapat diperoleh secara optimal, di samping jumlah yang diminum, cara menyeduh teh perlu pula diperhatikan.

Kandungan flavonol, khususnya kuersetin, teh hitam yang diseduh dari bahan teh celup (dibuat dari daun-daun teh yang lebih kecil atau telah hancur) umumnya lebih tinggi daripada teh hitam yang diseduh dari teh serpihan (dibuat dari dedaunan teh yang lebar-lepas).

Studi Hertog dan kawan-kawan menunjukkan, teh hitam yang diseduh dari teh celup 4-5 gram mengandung kuersetin 17-25 mg/l, sedangkan teh hitam yang diseduh dari teh serpihan mengandung kuersetin lebih rendah (10-13 mg/l).

Kadar flavonoid dalam teh oolong biasanya lebih rendah (5-13 mg/l) daripada kandungan flavonoid teh hitam. Adapun jumlah flavonoid yang dijumpai pada seduhan teh hijau sebanding dengan kadar rata-rata flavonoid yang ditemukan dalam teh hitam.

Flavonoid yang dihasilkan teh hitam agak lebih tinggi bila waktu penyeduhan diperpanjang hingga 10 menit, tetapi tidak meningkat lagi sesudah 10 menit.

Waktu penyeduhan teh selama 20 menit, sebagaimana lazim dilakukan di beberapa negara seperti Inggris, tak mengakibatkan peningkatan penting dalam kandungan flavonoid yang dihasilkan. Teh yang diseduh dengan menuang 500 ml air mendidih pada 5 gram daun teh—dengan lama penyeduhan lima menit—mengandung flavonoid-gabungan 30-40 mg/l.

Kendati sarat manfaat kesehatan, konsumsi teh kental dan lebih banyak dari jumlah itu dapat sedikit menimbulkan masalah, terutama untuk orang yang konsumsi zat besinya rendah. Ini karena, tanin yang terkandung dalam teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi berikatan dengan tanin membentuk ikatan kompleks yang tidak larut pada sistem pencernaan makanan. Akibatnya, zat besi tak dapat diserap oleh tubuh dan akan dikeluarkan via feses (tinja). Ini dapat menyebabkan timbulnya anemia karena kurang zat besi.

Bagi orang yang tak ada masalah dengan anemia gizi besi, minum teh jelas lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan mudaratnya. Penelitian modern yang dipaparkan di atas memperkuat pepatah kuno drinking tea each day will starve the doctor (minum teh setiap hari akan mengurangi kunjungan kita ke dokter)

Berguru pada Pedagang Abu

Berguru pada Pedagang Abu

Siang di bulan januari adalah sangat lain dengan siang di bulan yang lalu. Siang dibulan januari penuh dengan tetasam air hujan yang tercurah dari langit. Meskipun tidak terlalu deras air yang tercurah akan membuat jalan lengang dan khususnya warung- warung di tepi jalan sepi dari pembeli..

Demikian halnya warung yang aku tunggui, sebuah warung kaki lima yang semua bangkunya terlihat kosong. Padahal di warung itu terdapat lima meja panjang yang biasanya penuh dnegan suara bercanda dan obrolan pelangan setia yang mau makan siang. Memang hari itu sangat sepi. Warung di sebelahnya adalah warung nasi padang yang juga hanya beberapa orang saja makan di dalam kios. Deretan kaki lima yang hampir semuanya berjualan makanan tak berbeda jauh dengan warung yang aku tunggui.

Dari kaleng kuah terus membumbungkan aroma yang ingin mengajak orang yang mencium baunya untuk segera mengecap lezatnya. Di luar gerimis masih jatuh dari langit, air mengenang di jalan. Beberapa mobil melintas mencipratkan air genangan. Pemilik warung yang aku tunggui terus gelisah. Sampai jam satu belum ada orang membeli dagangannya.padahal kompor itu harus terus menyala, memanaskan kuah yang masih utuh berada di dalam keleng besar.

“Kalau keadaan begini terus kita bisa bangkrut”pemilik warung yang juaga majikankku mengeluh dengan halus. Posisi duduknya seakan tidak tenang menghadapai keadaan seperti ini. Aku yang berada di sampiangnya hanya tersenyum, memandang di jalanan yang sangat lenggang.
“Sekarang harga minyak tujah ribu, itupun langka, kalau ngak mau mencari, kompor ngak bisa menyala, kalau jualam keadaan seperti ini ya bangkrut”keluhnya.

Aku sendiri menyadari yang menjadii keluhan majikanku ini. Usaha yang dirintisnya dari semenjak lima tahun lalu ini adalah tumpuan keluarganya. Meskipun warung warisan ayahnya pada wkatu di pegang majikanku semakin maju dan keuntungannya sangat di harapakan oleh orang -orang di rumah untuk menutupi keperlauan. Dua adiknya kuliah cukup membuat ruang pikir sendiri mejikanku ini. Di tambah belakangan hari membumbungnya harga minyak tanah dan behan lain untuk berjualan akan ikut naik akan mengisi ruang pikir yang lain.

Dari kejauhan terlihat dua orang bersandingan dengan satu gerobak. Mereka terlihat riang, masih tersenyum dan kadang tertawa di tengah rentetan gerimis hujan. Keduanya semakin jelas melangkah ke warungku. Ya, aku tahu orang ini adalah pedagang abu yang menjadi langganan majikanku. Semakin mendekat dan menawariku abu, kebetulan memang semalam abu yang di pakai untuk mencuci perabotan habis.

“Dua ribu pak”teriakku.

Bapak itu kembali kegerobaknya. Anak muda yang bersamanya ikut mengisi kantong plastik dengan abu. Bapak itu berjalan mendekat ke arahku, menyerahkan kantong yang telah berisi penuh abu. Kuserahkan uang dan di ciumnya uang itu.

“Mau minum teh hangat dulu pak”tawarku.
“Nuwun. Lagi puasa”jawabnya dengan senyum di bibir..
“Kalau boleh tahu itu siapa Pak”
“Itu anak saya, pingin belajar jualan. Jualan gimana Bos?“
“Biasa pak. Ramai pak? Sahut majikanku.
“Allhamdulilah, baru di sini lakunya. Abu masih utuh bos”jawabnya.
Bapak itu masih menebar senyum. Pernah kutanyakan berapa uang yang di dapat kalau abu segerobak itu habis ia malah tersenyum.
“Berapapun habisnya itu rezeki saya tiap hari. ”jawabnya saat itu.

Bapak itu kembali kegerobaknya dan jalan lagi. Menawarkan abu untuk pedagang yang lain. Aku baru tersadar, kupandangi majikanku yang sedari tadi bengong. Gerobak yang masih penuh berisi abu itu melintas, dengan ucapan dan senyum yang masih di tawan pedagang abu berujar, “Kalau rezeki tak kan lari ke mana”lirih bapak itu dan sempat kudengar, mungkinkah juga majikanku mendengar?

Oleh Gendut Kirno Pujiyanto

;;